Rabu, 25 April 2012

cerpen *untitled*


Setahun  berlalu sejak kepergiannya aku masih belum bisa ikhlas dengan apa yang terjadi meskipun sekarang sudah 8 tahun yang lalu tapi tetap saja masih hampa rasanya saat mengingat semua itu adalh salah ku, banyak kata seandainya yang sering keluar dari mulut ku, seandainya saja aku melarangnya, seandainya saja aku tidak mempermasalahkan hal kecil, seandainya saja aku tidak pergi, seandainya saja  kamu masih ada, seandainya saja WAKTU BISA KU ULANG!! mungkin itu merupakan beberapa kata seandainya yang bisa ku katakan dengan lantang tanpa ku pikirkan dampak nya aku mengakatakan itu.

Diary yang menemani ku selama ini harus siap dengan api yang menghanguskannya, semua cerita tetntang kamu aku kubur bersama kenangan indah kamu dulu, dan kenangan masa kecil kita yang gak mungkin tergantikan oleh kenangan apapun.

Disaat keterpurukan ku yang sperti ini yang tidak bisa mengungkapkan apapun dan membatunya hati sampai - sampai tidak bisa melihat apapun yang ada di depan ku yang padahal semuanya bisa menbuat ku bahagia tetapi aku tidak bisa melihatnya da merasakan apa yang seharusnya menjadi bahagia untukku. Sampai suatu saat aku pertemu dengan seseorang saat aku masih SMP kelas 1 saat acara jepang atau  j-fest di bandung, sama sekali aku tidak mengenalnya, tidak tefikirkan untuk mengenalnya. Sampai suatu saat dia menghubungi ku saat aku sedang sakit.
"ini chan?" tanya orang itu
"ini siapa yaa?" tanya ku penasaran, dengan setengan suara bindeng
"ini ADIT ,  anak jakarta, masih inget gak?" ucapnya dengan penuh keyakinan
"HAH!! JANGAN BERCANDA" dengan perasaan yang tidak menentu, antara kaget, syok dan percaya gak percaya akhirnya aku nisiatif intuk menutup telphone itu.

Seminggu kemudian yang namanya adit itu menghubungi ku lagi dan menjelaskan semuanya tentang dia, dan sedikit lega kalau ternyata dia bukan alm.adit yang selama ini aku fikirkan *hantu*, dan dia ternyata orang lain yang memang nyata ada. Lagi - lagi contoh pertemuan yang aneh dan gila, hampir membuat ku sedikit berhenti bernafas.

Mulai dari saat itu hidup ku tidak sepi dan dia bisa mencairkan suasana, meskipun nama dan wajah hampir mirip, dia tetaplah dia, bukan ADIT yang lain, aku tau benar itu, dia seperti pelengkap yang aku temukan, seprti kotak yang lama hilang dan aku menemukannya lagi bersama kenangan di dalam kotak itu, meskipun kotak tersebut kotak yang baru tetapi kenangan yang di dalamnya tetaplah sama, aku membangun rasa suka dari rasa kenangan ku, mungkin terlalu egois kalau harus di bilang aku mencintainya karna masalalu ku bersamanya. Tanggal 12 juni 2005 kami bertemu lagi banyak yang kami bicarakan, mulai saat itu aku seakan bisa melupakan yang pernah ku alami rasa sakit rasa pahit yang aku alami seakan hilang. Aku memutuskan untuk memulainya dari awal, mungkin di bilang bertemuan yang sangat singkat dan memang begitu adanya. Pada hari itu juga malam harinya aku, dan untuk pertama kalinya aku bermimpi tentang alm. Adit , dia datang dengan muka gembira dan hanya mengatakan,
"kamu berhasil chan nemuin yang aku titipkan, dan mungkin untuk sementara dia bisa menjaga mu sampai suatu saat nanti aku yang akan menjaga mu lagi, kita seperti 2 sisi mata uang yang berbeda, tapi tetap ingat jangan menganggap dia adalah aku, aku tetap disini menjagamu, dalam diammu, dalam sedih mu, saat orang lain membuatmu menangis" itu semua mimpi tetapi seperti nyata dan tangannya yang memegang kepala ku seakan masih terasa sampai aku terbangun dengan air mata yang masih menetes, bodohnya kenapa aku tidak bisa mengatakan apa-apa saat aku ada di hadapanya.

Banyak kata-katanya yang mebuat ku berfikir keras maksud dari perkataannya, lama-lama aku mengerti dan mulai aku menjalani status  pacaran ku mulai tanggal 24 mei 2006. semua berawal dari situ, dan dari situ pula aku mengerti apa itu menunggu, sabar dan sebuah pengorbanan yang jelas-jelas belum pernah aku rasakan, setelah  1 taun kita menjalaninya, sama sekali  tidak tidak ada masalh, ribut-ribut kecil yang wajar memang sering terjadi tapi pada suatu saat aku benar-benar kaget dengan apa yang terjadi.

To be continue

2 komentar: